Tentang Ibu...

Ode Untuk Ibu..


kau seorang gadis
tak terlalu cantik juga tak jelita
tapi anggun dan bersahaja
di masa mudamu kau rentang semua asa dan cita

kau seorang perempuan
berhati dan bersemangat baja
walau tak perkasa tapi kau coba menjelajah setapak isi dunia
hingga kapal dan nahkodamu tiba

kini kau seorang wanita
langkahmu tak lelah oleh tua dan renta
ketulusan dan kelembutan selalu kau punya
yang kau tahu hanya memberi
tanpa peduli bagaimana harus berharap kembali

perjuanganmu tak henti meski nahkodamu kini tlah tiada
kau masih setia pada bahtera
dan harapan pada sebuah dermaga bahagia
keringat, darah dan air mata
bukti pengorbanan suci demi tanggung jawab yang kau bawa
sampai kelak kau pulang
menuju keabadian surgaNya...


Wed-010511-20:00
"dalam do'a untukmu ibu.."
maafkan aku yang masih saja membuatmu meneteskan air mata...
miss you so much...




Untuk Ibu..


ibu..
riak sang waktu bergulir
tak setapak sejengkal letih pun kau rasa
memberimu tanpa harap
selalu..
seuntai senyum kau beri
walau kau tahu kadang hatimu terluka
walau kau sadar sesaat amarahmu membara
ibu..
berjuta badai menerpa
tak selangkah pun kau surut menghadang
kau beri damai aku dalam dekapmu
dengan do'a-do'a tulus yang tak pernah henti
ibu..
seumur hidup sepanjang usia
tak kan sanggup aku membalas jasa...


Tue-122110-19:10
"Selamat hari Ibu....."
maafkan aku yang masih saja membuatmu menangis..
miss u my mom...
[+]Baca Selengkapnya.... "Tentang Ibu......"
langkah kecilmu menghentakkan hatiku
dari pelataran tempat aku terpaku
masih terpikir olehku bagaimana aku mengeluh tentang hariku
yang ternyata tak secuil tak seujung kuku
dengan apa yang tengah kau jalani
tak seharusnya kau di sini
karena anak seusiamu pasti masih di pelukan manja ibunya
dengan angkuh tanpa berpikir panjang meminta apa saja,
yang diinginkannya..
mungkinkah nasib memang tak adil padamu?
saat anak lain sebayamu tengah asyik bermain
dengan boneka baru,
yang dibelikan ayahnya kemarin sore di toko mainan
sementara kau harus bertelanjang kaki di sini
dengan berharap sedikit iba dan belas kasih dari orang yang lalu lalang
apakah terpikir oleh mereka apa yang kau makan untuk sarapan tadi pagi?
atau sampai saat ini perutmu belum terisi sama sekali?

oh Tuhan..
tidakkah ia punya orang tua atau kerabat?
atau memang ia harus ikut menanggung beban dari kerasnya kehidupan?
tidak.. kurasa tidak untuk bocah seumur dia!
kulihat matamu nanar saat berdiri di depan warung makanan
sejenak terpancar senyum kecilmu..
tulus tanpa noda..
mungkin kau tengah membayangkan
kau sedang bersama mereka
yang menikmati lezatnya makanan

aku terhenyak dengan kenyataan..
dunia ternyata begitu ganas
aku hanya bisa berharap
Tuhan menyimpan kebahagiaan untukmu
tentang mimpi kecilmu
meski kau belum sepenuhnya mengerti
aku rasa aku terlalu egois
yang masih mengeluh tanpa bisa bersyukur
atau selama ini aku buta karena yang kutahu hanya nasibku sendiri

kepada perempuan cilik
seorang pengemis kecil
aku berharap Tuhan tak kan menghapus senyum dari bibirmu
meski pahit dan getir hidup menjarah takdirmu
kau tak tahu apa yang kau jalani
kau belum mampu mengerti rumitnya kehidupan ini
apalagi untuk berjuang menghadapinya sendiri
karena tak sepantasnya kau berada di sini



Pasar Arjowinangun
Wed-010511-09:27
[+]Baca Selengkapnya.... "Kepada Seorang Pengemis Kecil....."
Tidurlah Malam...


selamat tidur malam...
lelaplah dalam pangkuan embun, dingin dan hujan.
karena bumi masih terlalu hampa untukmu.
sedangkan langit tak lagi mendengar jerit rintihmu.
kuburkan saja tangis dan laramu dalam salju yang turun kemarin.
seakan harimu hanya renta dengan sesal karena waktumu tak pernah kembali...
tidur... tidurlah lelap
jangan hiraukan angin yang menelusup perlahan
dari kaku musim ke jendela yang basah
tidur.. tidurlah panjang dalam sepimu
karena hanya mimpi yang bisa kau temui
bahkan bisikan malam pun tak sudi mengusap air matamu
hanya malaikat maut terpaku di pintu
menanti hendak mengetuk
tapi masih menunggu sampai waktumu pun tiba
dan kau tak kuasa menolaknya...


Sat-02262011-01:20




Entahlah...


nelangsa..
getir juga lara
seperti hujan tertumpah
sanggupkah kita menahannya?
ya, mungkin memang begitu..
karena kita hanyalah selaksa perih,
dan debu,
dan hanya air mata, bahkan luka yang tak jua mengering...
katakanlah itu, katakan begitu pada malam,
karena kau lah cuma, yang kurasa tahu deritaku..
jika kau pun tak mengerti...
entahlah...

Mon-02072011-17:55




Pagi Beku..


oo.. inikah hujan?
atau hanya basah
dari tubuh yang berpeluh
dalam dingin karena musim masih juga keruh
dan beku sia-sia yang tak kunjung pula cair
rinai menari melabuhkan sayapnya di ranting-ranting pinus
di balik galau yang tak sanggup kuhalau
dentang pagi buta meyeret hariku dari kelam mimpiku
dan aku tak bergerak..


Thu-02032011-04:48
pagi yang dingin..




Unknown..


kau yang selalu menantiku di senja hari... kau yang selalu menantiku di sepanjang koridor dermaga cintamu.. kau yang selalu menantiku di sepanjang jalan kenangan... dan sepanjang waktu.. mampukah ku hapus semua kenangan indah bersama dalam kisah cinta kita??? mampukah kuhalau debar debar halus di hati ini??? dan apakah aku mampu menutup tabir asmara kita??? rasanya aku tak mampu karena kenangan indah sepanjang perjalanan cinta di antara kita terlalu indah dan terkesan.. percayalah aku akan selalu setia dalam jiwa damaimu.....

:repost :D



Sebuah Catatan Tentang Masa Lalu


Dulu, aku pernah mencintai kamu, yang kemudian akhirnya kamu lebih memilih pergi bersama laki-laki lain yang punya mobil, rumah, dan harta yang berlimpah. Tak apa, aku bisa terima, karena pada kenyataanya mencintai memang tak selalu bisa memiliki. Kamu meninggalkan aku dengan beralasan bahwa kamu lebih memilih orang yang punya banyak materi untuk masa depan kamu, dan kamu anggap hal seperti itu “realistis” untuk zaman sekarang. Karena memang tak kupungkiri, tanpa materi manusia juga akan kesulitan untuk hidup. Tapi bagiku alasan kamu tetap “materialistis”. Karena yang pasti pada saat itu kondisi penghasilanku bahkan lebih dari cukup untuk menghidupi 1 orang istri dan 2 orang anak, bukankah itu sudah memenuhi kebutuhan untuk sebuah keluarga dalam rumah tangga? Kalau memang iya kamu berniat ingin hidup bersamaku. Tapi sekali lagi, tak apa, memang itu sudah menjadi jalan takdir kita. Lagi pula aku bersyukur tak bersamamu lagi. Itu lebih baik. Dan juga, aku tahu bahwa calon suamimu, laki-laki yang kamu pilih itu menderita cacat setelah mengalami kecelakaan mobil bersama kekasihnya yang lain. Dia selingkuh… Tapi yakinlah, meski kau pernah membuatku terluka, namun aku tak pernah mendo’akanmu kecuali yang baik-baik. Aku tak pernah berharap kamu mendapatkan karma dari apa yang telah kamu lakukan padaku, apalagi sampai meminta agar Tuhan membalaskan sakit hatiku. Tak pernah, karena aku hanya ingin melihat kamu bahagia, di manapun dan dengan siapapun kamu berada.
Entah kamu sadar saat itu bahwa pilihan kamu ternyata salah. Kamu memohon untuk kembali padaku, tapi aku sudah tidak bisa menerimamu lagi, meski aku yakin aku mencintaimu. Tapi untuk memilikimu, untuk hidup bersamamu, rasanya tak mungkin bagiku, apalagi setelah aku tahu bagaimana kamu yang sesungguhnya. Hidup ini adalah pilihan, dan aku telah memilih untuk tak bersamamu. Ingat, yang baik menurut kita belum tentu juga baik buat kita. Hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Terkadang aku kasihan pada kalian berdua. Tak pernah mengenal dan mengerti bagaimana ketulusan cinta yang sesungguhnya. Bagi kalian cinta mungkin hanya sebatas perasaan suka atau menyukai sesuatu yang memberi keuntungan buat kalian, dan dengan mudah mencampakkan setelah tak lagi menyukainya. Tapi tidak buatku, bagiku mencintai seseorang adalah sebuah komitmen, sebuah konsistensi dan konsekuensi untuk menyukai, menyayangi, melindungi, serta memberikan perhatian dengan segenap perasaan tanpa terikat oleh keadaan, bisa mengerti dan menerima apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya, tak peduli seperti apapun keadaannya. Sulit memang, tapi itulah hakikat cinta yang sesungguhnya. Aku hanya bisa berharap kamu menemukan jodoh yang terbaik buatmu. Orang yang dengan tulus dan ikhlas mencintai dan menyayangi kamu. Orang yang mampu memberikan kedamaian dan kebahagian dalam hidupmu. Terkadang rasanya aku juga ingin tahu bagaimana kabarmu saat ini…
Buat kaum hawa yang mungkin sempat membaca tulisanku ini, ingat, mencintai bukanlah sebuah pemikiran, melainkan sebuah perasaan. Pemikiran berkaitan erat dengan akal atau otak, sementara perasaan berhubungan dengan hati dan nurani. Jika harus mencintai dengan lebih mengedepankan akal atau otak, maka orang pasti akan berpikir ribuan kali untuk mencintai sesuatu. Cinta adalah sebuah perasaan yang sulit ditembus oleh akal, logika dan pemikiran manusia. Hal itulah yang menyebabkan cinta kadang menjadi sesuatu tak wajar atau bahkan mustahil. Tapi, memang begitulah cinta yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Jika kalian berniat ingin mencari pasangan hidup yang bisa memberikan kebahagian hidup di masa depan, maka materi bukanlah satu-satunya hal yang paling penting kalian pikirkan, karena kebahagian tak hanya datang dari materi. Tak sedikit pasangan yang hidup sederhana, namun benar-benar merasakan kebahagiaan dalam rumah tangganya. Dan banyak juga pasangan suami istri yang kaya raya, memiliki harta yang berlimpah, tapi tak merasakan kebahagiaan dan kedamaian, bahkan tak pernah merasakan ketenangan dalam hidupnya. Sekali lagi, harta bukanlah jaminan, dan materi tak akan pernah bisa membeli sebuah kebahagiaan. Bertanggung jawab, tulus dan ikhlas dalam menyayangi, itulah sebenarnya kriteria pokok suami idaman bagi kaum hawa.
Harta dan ketampanan adalah sesuatu yang berbentuk, ingat, sesuatu yang memiliki bentuk suatu saat pasti akan busuk, hancur, ataupun musnah. Tapi tidak dengan ketulusan. Ketulusan tak memiliki bentuk, ia hanya dapat dirasakan. Jadi, jika kalian para kaum hawa saat ini mempunyai pasangan yang benar-benar tulus mencintai dengan sepenuh hati, maka itu adalah modal utama untuk hidup bersama. Karena selama masih ada kemauan untuk berusaha maka rezeki itu akan selalu ada diturunkan oleh Sang Maha Pencipta. Ingat, Tuhan tak pernah memberikan nafas dan kehidupan kepada makhluk di dunia ini tanpa memelihara dan memberinya rezeki, asalkan memiliki kemauan dan kesungguhan untuk berusaha.
Seseorang akan menjadi lebih kuat saat ia melindungi orang yang dicintainya, begitu juga dengan seorang suami yang bertanggung jawab dalam mencari nafkah untuk keluarganya.
Keberhasilan datang dari kemauan dan kesungguhan dalam berusaha. Belum pernah sejarah mencatat seorang pemimpi yang hanya berdiam diri tanpa mau berusaha yang kemudian berhasil. Kalau memang kendala utamanya adalah materi, maka kemauan dan kesungguhan dalam berusaha adalah jalan keluarnya. Berikhtiar, berdo’a dan bertawakal kepada Sang Maha Pencipta adalah kuncinya. Kesuksesan yang didapat dari kerja keras adalah merupakan sebuah perjuangan.
Hidup adalah sebuah perjalanan menuju suatu tujuan, pilihan kita sendirilah yang menentukan apa dan jalan mana yang hendak kita tuju.
(scanndherz)



Ungkapan Rindu..


aku hanya bisa tersedu
dalam hati..
menangis tanpa air mata..
saat aku benar-benar rindu kamu...
rindu semua tentangmu..
aku rindu kamu..
aku benar-benar rindu..
aku rindu.. sungguh sangat rindu..
rindu.. rindu.. rindu..
bahkan, rindu ini seperti ingin membunuhku..
seakan ia mencabut perlahan nyawa di tubuhku..

Tuhan..
andaikan hanya maut yang mampu membuatku kembali bersamanya
aku rela ia menjemputku
agar terobat segenap rindu ini
Tuhan..
dengan linangan air mata aku berdo'a
walau rasanya tak pantas aku meminta
dengan kuasa-Mu atas seluruh hidup dan matiku
bagaimana pun dan dengan cara apapun juga
aku ikhlas, asal aku bisa memeluk dan mendekapnya
melihat sebuah senyuman manis dibibirnya...
meski hanya sekejap..


Fri-012111-20:30
"di tengah rindu yang menghancur leburkan dan meluluh lantahkan segenap ruang hatiku...'




Entahlah...


entahlah..
harus kukatakan apa pada malam
saat ia tiba aku masih bergelimang sepi
waktu merengut ketika kubiarkan saja berlalu
sementara kita tak berbicara
langit-langit bahkan tertawa
dan kita
dengan mulut kaku masih tanpa suara
hanya amarah
datang dengan selaksa badai
menderu, memecah dan meretas
di atas sunyi yang kita pijak
jawab tanyaku
dari mana mesti kumulai?
kemana harus kucari?
damai itu..
terasa sungguh jauh..
teramat jauh..


Thu-122310-21:10
enough, let's end up here.. i'm tired..




Yakinlah.. Tak Hanya Kau..


dan kau tahu ketika perih itu datang
bahwa ia membelasahku dengan buas
umpama seribu nestapa
andai kau mengerti, aku juga menangis
karena tak hanya kau, aku teraniaya juga di sini
hanya saja cara kita menikmati sakit ini tak sama
sepanjang waktu antara apa yang terjadi
dan segala yang ditelusuri telapak kaki kita
semua membekas di hatiku
terlalu dalam kau pahat cerita itu di sana
aku sendiri kini memetik kenangan-kenangan dalam kesunyian
terlanjur beku dalam salju seribu malam
ah.. rasaku makin tercabik-cabik
manakala bayangmu singgah lagi diperaduan hatiku..



Sat-010811-01:20




Hilang


hari seakan tak beranjak
dan aku masih saja seperti ini
berdiri tanpa kaki
aku bahkan tak berbayang
seolah aku tak ada
melayang..
hampa di sela-sela udara
di hempasan angin malam
dan nyaris sirna
sementara..
mungkin seperti embun,
hilang..
aku hilang..
dan tak berujud lagi...





Cemara..


masih remang bayang ketika senja itu datang
cemara-cemara di sana seperti tertegun
terlerai dalam angin yang membawanya pulang
dalam kesendiriannya ia tetap bertahan
bukan menanti musim yang tak kunjung kembali
ataupun berharap rinai dengan mata yang linang
tapi keluh karena langkahnya tersimpuh
tak sanggup berlari
dan mati...


Mon-121310-08:27




Kau Tak Lagi Disini


jika memilih
aku tak inginkan kau pergi
seperti yang terjadi
pupus ku dalam sepi
ketika hari dan dentingnya tak kembali
jauh..
sangat jauh untuk kau bisa berlari
namun terdengar juga dari sini
tawa manjamu dalam derai hujan kali ini
tapi kau tak berujud abadi
aku bercermin pada pelangi
mencari celah dalam liku batasku batasmu...

Thu-121610-19:50




Persimpangan Semu..


tanpa kusadar musim ternyata berganti
langit di sini tak secerah dulu
tertegun kini
aku di persimpangan semu
kupilih jalanku
sedianya aku berbenah
luka dan asa kupendam sudah
sungguh..
tak ada yang salah
kita berdiri atas kebenaran masing-masing
sendiri-sendiri
titik yang kita tuju terlalu jauh
dari dimensi pikiran kita yang berbeda
aku dan kamu
bertahan terhadap sudut pandang pribadi
dalam keyakinan
entah sampai kapan...


Sat-121810-18:10
"andai aku melangkah, terlalu jauh tangis dan maafmu untuk bisa kudengar lagi...
kumohon, sadarilah sebelum aku benar-benar pergi..."




Terlanjur Hampa...


bagaimana aku harus menjejalkan letih ini?
dan hari tak berganti sementara luka masih kusimpan di sini?
ah.. batinku terkoyak, dicabik rindu yang kau titipkan pada sepi
terlanjur hampa..
pudar angin..
dan embun..
dan debu di daun kering
redup..
di atas sana, bulan masih enggan bernyanyi...



Mon-1212010-23:15
Pacitan dalam sepi malam..

[+]Baca Selengkapnya.... "Sebuah Catatan (2)..."

Suara Hati..

KepadaMu Tuhan (reloaded)

Tuhan..
aku berdiri
di ambang batasku
dalam kalutku di jalan berbatu
Tuhan..
tubuhku kini kaku
udara di sini tak seperti dulu
semua terlalu semu
Tuhan..
aku kandas
terpaku menunggu keretaku
bila saatku tiba
aku tak kan ragu
untuk berbenah dan kembali..

Wed-120110-18:47
i'm tired...




KepadaMu Tuhan..

Tuhan..
aku tak berdaya
tergeletak di jalanMU
luka ini,
luka di sekujur tubuhku
tak juga hilang
hanya makin diperparah
oleh duri yang melintang
Tuhan..
aku terpuruk
kian terpuruk
rasa sudah tak sanggup
ingin aku teriak:
"jika ini hidupku maka berikan saja aku mati"
tapi demi namaMu yang agung
aku masih butuh waktu di dunia ini
bekalku menemuiMu belumlah cukup
Tuhan..
walau di tengah keramaian
tapi seperti sepi
aku sendiri di sini
seakan semua tak peduli
Tuhan..
langkahku terseret,
terseok
aku bahkan kadang merangkak
aku menangis
menangis tanpa air mata
terasa kering sudah linangnya
Tuhan..
di hadapMu aku bersimpuh
satu pintaku
tabahkan hatiku
jangan biarkan aku terlena
tersesat
karena sedikit pun,
tak ingin aku berpaling dariMu
Tuhan..
kuatkan aku
menempuh garis takdirmu
sampai di pintuMu kelak aku mengetuk...

Mon-112910-19:27
dengan air mata berlinang.......

[+]Baca Selengkapnya.... "Suara Hati....."
Amarah Kita...

kita tak hidup
juga tak mati
kita hanya diam
bisu dari segala kata
amarah mengekang ideologi dan otak kita
egoislah yang tersisa
kita berkaca
pada masing-masing diri
anggap kau tak salah
aku juga tak merasa salah
lalu siapa yang salah?
tak sia-siakah waktu yang kita biarkan berlalu dari kemarin?
tanpa senyum tanpa suara
bicaralah pada malam
yang dalam sepinya kau kerap menangis
ya, benar..
aku hanya bertahan
pada apa yang aku percaya
dan kau tahu
karena apa
dan untuk apa
laki-laki dengan kehidupan keras
kau mau perang kuberi perang
jika kau inginkan damai
itu lebih baik
tapi maaf,
untuk memulainya aku masih enggan..

Sat-112710-20:45
egoisme dan amarah yang membakar kita...



Masih Belum Terlelap..

lelah..
hatiku mengembara
masih belum terlelap jua
buntu dan pengap rasanya
tak ada yang kusesalkan
terlalu deras kehidupan melindasku
terlalu banyak rasa yang terbunuh di sini
kutelan pahit di bibirku rasa getir
berbenah dan kukemas takdir
mengulas jalan dan liku di depanku
aku sendiri..




Sebuah Perpisahan..

kurenda, kurajut kenangan
dalam diam dan air mata
remuk redam aku yang kau tinggalkan pergi
runtuh..
segenap duniaku jadi puing dan berkeping
masih tak rela..
perpisahan ini terlalu abadi..
kumohon, kembalilah..
walau cuma sesaat untuk ucapkan selamat tinggal....

how are you there?? :( :( :( :( :(



Sebait Rindu..

kita adalah angin
yang melintasi kenangan
dengan tangan tergenggam
sekepal harap yang kita punya
hanya itu..
sangupkah kita mengingkari takdir ini?
dan bebayang yang diam di sana
menjauh ia ke sudut-sudut gelap
sembunyi..
kelak menanti dengan seribu kejutan
akankah kita mampu melewati jalan ini?
pusara bisu juga di kiri kanan kita
penggalan kalimat darimu tetap terngiang
aku rindu..
bisakah aku kembali memelukmu?
seperti dulu saat aku mendekapmu..

Thu-110410-00:46



Akulah Pelarian..

aku sang petualang yang berjalan seorang
di tandus padang dan gersang
aku pengembara di tengah jagat raya
dalam kejamnya rimba dan belantara
aku adalah pelarian yang terus berlari
dan tak kan berhenti sampai ku mati

Wed-110310-20:47




Memilih Sepi..

dari keramaian ini
aku lebih baik sendiri
dan sepi tak kan menyayatku
seperti gemuruh itu
udara di sini membuatku menyala
dan betahku hilang
karena bara mungkin lebih nyaman
dari tempat ku berpijak ini..

Mon-110110-00:01




Senja Sesudah Hujan..

dingin..
udara kali ini larut mengantar senja
setelah bergulat dengan hujan
hamparan pelataran masih basah
bahkan tepian jalan masih tergenang
oh ya, ada sekerubung kabut di bukit hijau
memayungi lereng-lerengnya yang tergerus air
aku sedikit memaki
pada lumpur-lumpur yang melumuri langkahku
gerimis ini masih saja menari
dalam diam
seakan enggan untuk menepi

Fri-102910-17:08
Pacitan senja ini..




Selamat Jalan Kawan..

terlalu cepat..
hari masih pagi saat kau kembali
masih tampak jelas bayangmu di sini..
selamanya,
kau pergi
kau tak pernah kembali
kau tinggalkan semua
tanpa pamit
selamat jalan kawan..

Fri-102910-18:26
Dedicated to someone..




Jerit Sia-sia..

sampaikah teriakku kau dengar di sana?
antara bingar udara yang mati kaku tak bernyawa
atau hanya bisik belaka
dalam hening seakan ini malam gulita
kau abaikan saja karena pedulimu tak ada
dan mungkin kau tak memikirkannya
sudah kuhantar kata
seperti memukau memperdaya
dengan buluh perindu
juga dengan pilu
jeritku sia-sia
aku lelah
kini..
aku tak bersuara
hanya diam, bahkan tak berupa

Thu-102810-18:02
Pacitan




Jalan Kita..

kita dalam lekukan maya tak berujud
tak ada kilat dan lentera kita bawa
samar dan temaram
dijejal langkah pada tanah
genggam tanganku
hingga kita tak pernah terpisah
aku menjagamu
meski kau tak pinta
dalam ketakutan
aku tak ingkar
dan aku di sisimu
sehingga aku tak berbentuk,
juga masih tetap ada
untukmu..
pernahkah engkau terlintas untuk mengerti,
dan jalan yang kita lewati ini akan tak berarti?
jika langkahku, langkahmu tak seirama
arah kita sudah berbeda..

Wed-102710-23:17
kuatkan hati kita untuk melangkah...




Mengenang Hujan Bersamamu..

angin itu memberi isyaratnya pada awan
untuk mengirimkan hujan di antara tabir-tabir kelam
malam baru saja merangkak menjejali langit tak berbintang
saat butirnya turun di sela-sela tanah yang rekah
lalu menggenangi jalanan seketika
aku melesat bersamamu
kita dekat
dan begitu lekat
ketika jemarimu menelusuri jengkal-jengkal kaku di tubuhku
seumpama masih hari itu kita tak bernaung dalam hujan
dan dingin merentang di tengah laju udara yang kita terobos
kemudian larut dalam kehangatan karena dunia kita tak bersekat..

Sun-101710-20:47




Pada Sang Waktu..

dan aku terlalu sibuk mengemis pada sang waktu
kubiarkan saja kadang ia melindasku
kalau pun subuh itu semestinya aku terjaga
aku masih saja enggan membasuh sayapku
dan sekedar menari bersama dingin
atau sedikit bercengkerama dengan embun
aku yang telah terlena
menutup mata dan telingaku
lalu kubiarkan ia binasa
aku tengah gila..
diperbudak oleh kecamuk pikiranku sendiri..
oh.. bayangan malam ini tak mau pergi dari ingatanku?
dan pagi sebentar lagi kembali
di lamunanku kau masih sisakan senyum
mengajakku bermimpi dengan kesunyian abadi..

Sat-101610-20:52




Hujan Di Jalan Senjaku..

sore ini hujan bak murka mengguyur bumi
langit dan awan seakan tak suka pada tanah yang terus menengadah
dan dihujamnya hamparan itu
mungkinkah ia menjerit kesakitan?
seperti pipiku yang perih diterpa tempiasnya
atau ia tertawa kesenangan?
karena dahaganya lepas dari kerontang yang merajamnya
ah, aku tak terlalu paham mengartikan raut wajahnya
aku juga tak peduli
hanya saja..
ingin rasanya keceritakan semua padamu
tentang hujan, tentang senja kali ini
dan jalan yang tengah kulalui sendiri
jika saja kau masih di sini
tentu aku masih mendengar manjamu
nada takutmu saat petir yang garang menyambar
atau gemetar bibirmu karena dingin dari badai yang datang
dan kau membenamkan wajahmu dipelukku
tapi jauh bayangan itu telah lama hilang
hanya kemelut tersisa dari rindu yang terus menyerang
hujan senja ini makin deras, batinku
jalanan yang kutelusuri tergenang banjir
dalam lara dan nelangsaku aku hanyut tak tentu arah
masih mengenangmu..

Sat-101610-19:02
sambil menikmati hujan deras yang mengguyur Pacitan senja ini..




Terjerat..

tahukah kamu aku pernah terpaku
dalam desau yang membiarkan gerai rambutmu berlalu
dan desah nafasku memburu mengitari segenap pesonamu
kuhirup dalam-dalam sampai menyengak di otakku
rasaku tengah mati, lelah dibelasah bayangmu
antara tirai hujan di malam-malam yang beringas
oh ya, aku lupa..
rindu yang kau semaikan kini menjalar melilitku
tak mengira kukira kan berbunga
hanya belukar tersisa
kaki, tangan, tubuh, kepala, bahkan hatiku terjerat
tapi bibirku masih tersenyum
dan aku rela, sangat rela..
oh angin, sudi kiranya kau bawa lagi semerbak harumnya
aku masih ingin, masih rindu menapaki jengkal kenangan
bawa lagi kemari, lagi.. dan lagi
aku masih ingin, masih rindu....

Sat-101610-11:47




Masih Bertahan....

dalam kelepak beku yang menenggelamkan senja
mungkin tak salah jika surya memendarkan resahnya
karena ia tahu malam tak mungkin menaruh simpati padanya
dan kabut yang memapah lirih masih ingin bergurau
di tengah temaram yang menghadang langkahnya
ia tak kan memaksa
galau hatinya juga terajut
memaku seperti karang yang terlalu angkuh
seakan percaya ia tak tergoyah
dan angin meyambutnya sepi
ada rintihan sejenak membangunkan ranting-ranting cemara
di pinggir pantai larut beribu mimpi terkubur
tak seulas senyum pun datang kembali
ketika pergi dengan duka tertahan dan setengah berlari
meneriakkan pekik atas kesakitan dan deritanya
hampir murka
udara-udara bisu terlelap dalam kelamnya hari
berlalu menunggu pagi dengan dendam yang ia dekap di pelukannya
aku takkan menyerah ucapnya
sepenuh hati dalam tangis dan derai air mata....

Pacitan, Friday, October 15, 2010. 23:25 WIB




Di Penghujung Musim..

dingin samar di penghujung musim
lelah menapaki malam yang merenta
dari semerbak kembang kopi terhirup dalam
dan dari embun yang masih terdiam

lengang..
lusuh rautku menatap bintang
dan remang di sekitar
melamunkan jauh dari angan yang luruh
menyesakku dalam kelam yang membatu
dan praharaku?
sudah kukira cukup
tapi kepasrahan yang kupunya
melabuhkanku di tepian yang tak pasti

enggan juga kuberanjak
karena kau juga tak kunjung pergi
aku letih..
kukira kau juga..
tapi sadarku, aku tak seperti kamu,
dan jelas kita tak sama..

dingin mendekap di ujung musim
ingin aku lelap
pada pagiku aku berharap
lemparkan aku ke pusara mimpimu
dan kujanji hidupkan kembali hatimu..

Pacitan, dalam dinginnya malam..
Friday, October 15, 2010. 20:46 WIB




Tak Sama....

Luruh runtuh langkahku
Yang kucari tak selalu ada
Tak sama..
Kenapa bumi enggan memberi jawab
Dan tanyaku masih bersemayam
Di balik mendung memudar kehampaan
Kekecewaan tak bernyali
Ketika berbalik dalam kenangan
Yang mengemis pada waktu tak acuh berlalu
Kubiarkan embun menyeka penatku
Bercampur peluh yang mengkristal di langitku..
Tajam menghujam
Dalam teriakku pilu masih bersenandung
Lewat kicauan hari dan desir yang berlari
Sudah, cukup sudah..
Namun terlambat kusadar
Ketika detik merampas semua dariku
Menghela menyeret mimpi yang kurangkai
Sia-sia rintihku..
Pedih dan anganku terasa mati
Kaku seperti dirimu yang pergi terpaku
Sesalku tak lagi berguna
Kemudian kau kini tiada....

Pacitan, Sunday, October 10, 2010. 22:18 WIB




Peristirahatan Terakhir..

Kamboja di sana tengah berbunga
Di atas taman-taman penuh kedamaian
Lahir dari relung sunyi yang bersemayam di pelukannya
Dan larut dalam embun seribu malam
Dalam peristirahatannya..

Titik-titik waktu bagai semu berlalu
Entah karena musim yang terasa enggan berganti
Di tengah penantian
Aku, kamu, dia..
Dan kita semua..

Yang telah pergi..
Harus merelakan sepi
Sejauh apa yang sudah didapat
Dan semua pasti berbalas..

Dan kamboja di sana bunganya berguguran
Di pelataran basah, di hamparan tanah yang pulas tertidur
Menanti penghuni baru..
Kita yang menunggu waktu
Membawa larut dalam malam-malam kelam
Tanpa pengecualian.......

Pemakaman Gunung Pegat, Pacitan
Saturday, October 09, 2010. 16:07 WIB





Puisi Hatiku..

Jauh sudah langkah kutelusuri dengan lelah
Dari kemarau lalu, hingga musim yang berganti
Semerbak harummu masih tertinggal juga di sini
Seakan baru kemarin kubelai rambutmu
Dan wajahmu menatapku dengan senyum
Semua terasa seperti sesaat lalu pipimu kucium
Setengah berlari, aku mengejar bayangmu
Mendekapnya..
Bahkan kini menggapainya pun aku sia-sia
Jauh....
Terlalu jauh..
Dari tempat ku berdiri saat kamu melayang terbang
Mataku berlinang
Terpejam..
Dan rinduku deras mengalir..
Aku rindu..
Bisikku dalam sepi....

missing you....




kembang tak berwarna..

dan kembang tak berwarna
dalam rupanya yang nyaris sirna
bukan mawar, atau pun anyelir
mekar dari kuncup yang basah
bukan oleh embun, tapi air mata
terasing di antara ilalang, di tengah gurun kerontang
jauh dari langkah pengembara yang menjelang..
dan kembang tak berwarna tak berupa
dalam sepi yang melintas di kelopak matanya
masih mengharap mendamba
dari asa yang setia dalam genggaman tangannya..






Terpaut Sepi..

di sini..
diantara reruntuhan sunyi
dalam gelap yang menyeruak diam-diam
sekejap kelam lalu menghujam dalam
dan perihku, saat kurasa dengan bibirku yang getir
palu-palu nestapa menari berdansa
tikamku dengan senyum seadanya
menyeret, menghempaskan dan mencabik diamku
mulutku kelu, tak satu pun kata mengalir
hanya tangis menahan sesak
hanya air mata dalam duka yang lara
dalam ingatan, tatapanku masih jauh
keluar dari bayangmu yang terlanjur melayang
dan di lautan asaku aku tenggelam sendiri, terhanyut
dengan wajah sayu pilu aku berlutut
masih pada sepi tempat aku berpaut....






Sajak Rinduku..

musim berganti
seperti kereta berlalu, dan berlari..
di lintasan yang padu berdebu
udara menyisihkan sepi
di kelopak embun yang mendekap sisa-sisa hari
dan kembali, lagi dan lagi
menguap dari jendela satu ke jendela yang lain
dan awan yang menyerupai wajahmu
ketika dengan senja aku bergumul
luruh terhempas ke tiang-tiang lusuh
berlumut, berjamur dimakan zaman
dingin memelukku, dengan sekuntum bunga mawar kuning
yang durinya menancap di jemariku
melepas rindu terakhir, yang kulukis di petangku yang hilang....

Pacitan, Thursday, August 19, 2010

[+]Baca Selengkapnya.... "Sebuah Catatan (1)..."

Inspirasi....


Angry..


panas..
hatiku mendidih..
seribu benih maaf musnah sudah
api di mataku membara,
menyala membakar semua yang kutatap
tak luput juga kamu
ingin kularikan, kusiram, bahkan kurendam
tapi es di kutub pun meleleh
amarah..
gigi dan gerahamku patah
nafasku memburu
ingin rasanya kutelan semua
dan kalian sama saja..
pergi..!! pergi sejauhnya pergi..!
pergi kalian semua..!! aku tak butuh berbelas kasihan..
juga tak butuh bermanis-manis..
pergi..!!
aku tak peduli....!!!!



prahara di awal puasa.... :( :((



Sebuah Cinta....


waktu mengepak di antara dunia yang letih
melintasi zaman, dan peradaban
dan malam turun di tengah belantara yang tak mengenal cinta
dan dalam sedu sedan hanya
segumpal asa yang terkepal

angin masih lirih berhembus, berjalan..
dari kaki bukit di pokok-pokok cemara
meniupkan kering di rimbunan dahan pinus dan akasia yang kerontang
dari timur ia berlalu..
senandungnya memukau, menina bobokan
membius dan memabukkan, dengan aroma ia bawa serta..

namun dalam resahku aku masih terus memujamu
meski serpihan rasaku bertaburan,
larut dengan dedaunan, kelopak, dan kembang, bersama embun..
baris-baris do'aku mengalir
di sela air mata, di pipi yang menahan getir dan lara
berbingkai kenangan

langit masih gelap
dan dari bintang pertama, kedua, ketiga, aku masih berharap
cinta ini kan bisa kudekap..







4FH..


jemari malam mengusap dingin di tubuhku
basah.. berembun bak salju
di pipi yang mengguratkan sayu
aku tengah sendiri, menahan segala rasa
hatiku kering, kemarau mengikisnya
tak untuk menyalahkan waktu
saat kucoba menggenggam tanganmu tak mampu
dan memelukmu dalam hampa
tenggelam..
dalam bisikan seribu rindu yang menggema
mengalun dalam kabut yang mulai turun diam-diam
dan do'a tak henti yang slalu ku ucap untukmu.......


still missing you........
4FH..



Memory masa SMA


waktu berlalu meninggalkan kita
membekaskan jejak-jejak semu dalam ingatan
dalam bayang masa lalu yang berdebu
masih kudengar lirih tawa dan canda

tanpa terasa,
puluhan bahkan hampir seratus bulan telah kita jelang
dan kita menjauh dari masa itu
kenangan demi kenangan
tak pernah lepas dari benakku

walau jauh sudah semua kini berubah
pemahaman, pendewasaan, bahkan perasaan..
tapi tak lusuh, tak pudar rinduku
entah kapan semua kan terulang..
mungkinkah?
dan dalam terpaku sejenak
hampir berderai air mataku
aku rindu, teman..
aku rindu hari yang kita lewati dulu..





buat teman-teman.. mohon maaf lahir dan bathin, semoga kita semua mendapat berkah di bulan suci ramadhan yang tak lama lagi akan kita jelang...
miss U all...


Wednesday, August 04, 2010, 23:30 WIB




menunggu ramadhan..


merentang hari, menunggu putaran waktu.
dari tahun-tahun berlalu
yang masih kutunggu seperti waktu dulu..
selalu..

punama..
masih tersisa setengah, dari lintasan itu..
bulan baru dari sore yang kunanti
sebuah medan, satu pertempuran..
demi kemenangan
dan kembali dalam kesucian...



Thursday, July 29, 2010, 20:50 WIB



mohon maaf lahir dan bathin buat teman-teman semua..
semoga jiwa dan raga kita suci dalam memasuki dan menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan nantinya...
dan bisa meraih kemenangan di hari nan Fitri... amin....



kepada malam...


lihat...
bulan di atas sana tersenyum..
menurutku...
entah..
ia benar-benar tersenyum,
karena aku tak terlampau paham mengartikan gurat di wajahnya.
buatku ia nampak diam,
terpaku..
mungkin sedikit melamun
atau mungkin merintih
ah, aku tak tahu..
mungkin saja senja ini pilu baginya.
atau ia kesepian??
lihat saja surya yang barusan pergi
berlalu tinggalkan sisa bayangnya sendiri
di ranting-ranting pohon, di langit yang membuat jingga sang awan
di kaki bukit yang dinginnya mulai menapaki rongga ingatan
tak tertepis melainkan sesal pada udara, angin yang meniupkan melodi sumbang
dengan nada-nada acak tak beraturan
bahkan ibarat benang kusut tak terurai merambat ke tepian hari sedikit hampir kelam,
tak tersudahi dalam ujudku yang semu..
dan bulan..
ia merangkak, perlahan..
menanti kerlipan dari bintang pertama di ujung utara
sesaat terdiam, dan kulihat ia menangis
tersedu..
air matanya membasahi khatulistiwa
berderai, lalu ia kirimkan kepangkuanku..
tatapannya sayu, dengan menghela nafas panjang seraya berkata :
"baiklah malam, aku saja yang akan menemanimu, walau tak bisa selalu,
tapi aku janji, esok aku kan datang kembali, dan setia menantimu,
masih dengan senyuman tulus di wajahku...."



Friday, July 23 2010, 17:43 WIB
suatu senja di pinggir kota Pacitan..



patah....


patah..
dan tiang asaku terjungkal.
ke tanah-tanah suram.
di lembah sepi tanpa udara..

di sana..
kau masih angkuh
tegak pada menara dalam musim-musim yang kau hembuskan sesukamu.
di luar sana, kau tak peduli
tanganku yang menggapai, kau singkirkan,
kau tepiskan..
kulihat juga..
di istanamu kau berdansa berpesta
sekali dalam lirikan menghujam,
melangkah, membunuhku dengan senyuman dinginmu
yang menguburkan jengkal demi jengkal kerangka harapku..

di duniaku..
banjir dari air mata menggenangiku
lelah dan terpuruk, seperti satu kelam yang menggetarkan langitku
yang kemudian kekal tak berujung, dan aku terhempas di dalamnya.
pedihnya menyayat, mengoyak-ngoyak seribu luka di dada dan punggungku..
jeritanku pilu, seakan tak kau dengar itu..
bayangan terakhir, menghantam tepat di wajahku.
menutup kelopak mataku..
dalam ruang tak bertepi aku menari, hingga kini..
dan entah sampai nanti...


07222010_for someone...




keluhku pada musim..


kering udara terasa..
dingin melilitku dalam kemarau yang beku.
dalam patahan ranting musim berguguran.
bersemayam di tanah kerontang
tandus...
seperti hati yang lelah berlari
usai menggapai asa tak kunjung tiba
karena rimbunan dukaku masih pekat mendera
terambat dalam sekilas gelap
pilu tersayat, dan luka yang dirajam
itu keluhku...
oo malam.. tumpuan khayalku dalam sepimu,
dan bintang membisikan kisahnya,
lirih masih terdengar
samar dan sayup hatiku menjerit
tersadar seketika sekali sirna..
meski waktu enggan berganti,
andai kau rela..
kucoba mencintaimu dengan mengenang cintaku padanya...


maafkan aku yang tak pernah bisa melupakan dirinya...




AKU TAK PERCAYA....


Masih terselip bayangmu
Dalam ingatanku...
Tawa dan canda itu Belum pupus dimataku,
Kau masih hidup dalam ingatanku...

Ku tunggu engkau tuk kembali walau entah kapan
Karna masih ada sesuatu yang harus kau tau dariku..
Tentang cinta yang belum sempat ku ungkapkan

Tapi sungguh...
Bisikan angin itu bohong....
Kau belum pulang..
Kau masih hidup...!!!

Karna masih nampak jelas bayangmu dalam ilusiku...

(seseorang dimasa lalu yang kini telah tiada)/maaf.. copas dari sebuah page..




ternyata hanya.....


dulu manis kata itu masih sering terucap
canda tawa masih kerap terdengar
apa karena sang waktu??
kini begitu cepat semua memudar dan berlalu..
tinggalkan hampa dan aku kini sendiri

hancur..
tak munafik memang..
aku tengah hancur
melihat kau dengannya
entah aku sedang menangis terluka
atau aku harus bahagia

hilang semua yang dulu ada,
sirna kehangatan yang pernah tercipta
terpisah ruang dan waktu tak berhingga

walau tak bermaya, tapi kau slalu kupuja
aku bodoh, aku pengecut..
aku tak punya nyali untuk perjuangkan semua
karena aku sadar mungkin aku hanya pemimpi..

tapi rasa ini tak mau tahu
ia tetap saja terisak, ia masih terpaku meratapi kenyataan
kenyataan bahwa aku hanya bisa berdiri di sini..
memujamu dari sudut sepi hatiku
kenyataan bahwa kau tak kan pernah bisa ku miliki...

semoga kau bahagia bersamanya.....
dan rasa ini akan slalu tersimpan dalam do'a yang senantiasa kupanjatkan untukmu...






kelam.....


aku tenggelam, terbenam.
di sebuah senja yang muram.
lenyap dari bingkai tak berhias.
aku mati..
dalam kesadaran terakhirku, terbayang sebuah sesal.
demi pelarian, bahkan semua terabaikan.
aku dan janjiku kini tak berarti lagi,
hilang sudah tanpa bekas.
menguap dari jendela, hati yang pecah berkeping.
terlambat kuraih kini hancur luluh..
cukup...!!
teriakku..
serak, suaraku tersekat...
panas yang kemudian masih membinasa.
do'a-do'aku pupus, keteguhanku sirna.
pandanganku nanar, menatap ujung hari.
terjatuh...
dalam kelam, sorot matamu tajam membelitku
kau seret penuh nafsu, terpuruk aku di ruang tak berbatas..
dan dua pupil itu..
kuharap hanya sebatas ilusi.....






Masa Lalu...


aku tlah terjerat,
aku terjebak..
dalam lingkaran yang kau hamparkan di jalanku..
bahkan menghela nafasku pun aku tak sanggup.
aku tlah terlanjur terpuruk..
terjerembab dalam kenangan.
menyakitkan...
sungguh ironi memang..
membutakan mataku,
mengikat langkahku menyusuri waktu
mengekang hatiku dalam kepedihan..
takut dan ragu membayang..
dalam remang sore yang bersenandung pilu..
di ujung dahan..
ia tertahan.....





dalam deru rasaku padamu...


dan saat kuhirup udara pagi ini..
setelah pulas dengan mimpi semalam,
kembali bayangmu merasuk..
dalam dingin, kabut dan embun..
merayap menebar sepi yang mengusung maya berbingkai sendu
aku tak berharap lebih, aku juga tak meminta banyak..
hanya rasa yang segenap singgah..
tiada enggan menghuni relung.
walau harus kau abaikan
tak pernah aku menuntut, meski sejenak..
aku bahagia,
menyanjungmu di hatiku
aku bangga..
aku tak butuh untuk berbalas..
mungkin rela, atau hanya ikhlasmu
mengijinkanku menorehkan namaku
jauh di penjara cintamu...






terjebak bayangmu...


senja masih kelabu, udara muram..
sekelumit bayangmu masih berdiam di sudut sepi hatiku..
tak bisa kutepiskan.
tak pernah bisa..
walau beribu cara kucoba.
membencimu, bukan cara yang pertama kali kutempuh..
tetap tak sanggup menghapus namamu dari pikiranku..
racun yang kau injeksikan ke dalam otakku terlalu ampuh
untuk bisa dinetralisir oleh akal sehat bahkan nuraniku.
aku tak pernah munafik..
kuakui, aku menyimpan perasaan yang tak biasa padamu..
perasaan yang tak sanggup dijelaskan oleh kata-kata yang terlintas di benakku..
cinta, suka, sayang, obsesi, atau hanya sekedar nafsu belaka...
ah.. aku tak tahu harus menyebutnya apa..
yang kutahu saat ini..
di setiap detik yang mengalir hanya ada kamu, kamu dan kamu..
ya.. selalu kamu, meski kamu tak pernah ada di sini..
ternyata bayangmu menjebak dan menjeratku
jauh lebih kuat dari apa yang kubayangkan sebelumnya
membawaku hanyut, hanyut dan terhanyut..
bersama lamunan dan khayalan yang membenamkanku
lebih dalam ke jurang semu yang tak bertepi.....






Hanya Diam...


Letih membungkam pagiku..
Sia-sia menyeret langkah
Dalam kaku dingin tanah terkikis
Masih gerimis..
Di ranting patah sang embun berayun
Menanti iba sejenak cahaya
Sisi hatinya terluka..
Tak berpuja bermaya
Aku hanya diam
Menanti jawab dari segala tanya yang ada...



Tak bisa kumengerti...


Tuhan...
Aku pernah hidup..
Dalam galau dan resah.
Melangkah tak berarah di jalan yang Kau hamparkan untukku..
Getir dan pahit menyerang kaku tubuhku membisu.

Tuhan...
Kau beri aku rasa..
Kau beri cinta.
Dalam maya hariku berlalu..
Pudar sejenak, lalu menghilang tak kembali.

Tuhan...
Kini Kau ciptakan dia..
Kau hadirkan dirinya.
Bagai senarai angin di tengah lirihnya waktu berjalan..
Terdampar dengan mimpi indah seketika.

Tuhan...
Sejauh apa yang Kau beri..
Aku hanya bisa merasa..
Tak bisa kumengerti.
Tuhan...
Sedalam mana kuselami..
Selalu tanya yang kudapati..
Kenapa rasa ini Kau biarkan bermekaran di hatiku..?


[noey]Thursday, May 27, 2010...



aku bohong...


aku bohong padamu... saat kamu bertanya tentang sesuatu yang mengusik pikiranmu... aku bohong saat aku harus melihatmu bersedih karena kejujuranku.. aku bohong saat aku tahu bahwa kamu akan menangis jika aku tak menemuimu... aku bohong saat kamu bertanya apakah aku basah kuyup dan kedingingan ketika hujan mengguyurku di perjalanan.. aku bohong ketika kamu tanya tentang kesehatanku.. aku bohong ketika kamu tanya apa aku nyaman dengan dengan orang2 di sekitarmu.. aku bohong ketika kamu memintaku menemanimu dan aku menyanggupinya.. aku bohong... ya.. aku selalu berbohong demi sebuah senyuman yang tulus dari bibirmu.. aku terpaksa berbohong agar bisa melihatmu bahagia.. aku terpaksa berbohong agar aku tak melihatmu bersedih, menangis dan terluka.. aku terpaksa.. tapi percayalah.. aku tak pernah bohong saat kamu tanya apakah aku mencintai dan menyayangimu dengan tulus...
aku tak tahu.. apakah yang aku lakukan ini salah.....



Romansa S'pasang merpati....


Merpati itu terbang berputar-putar dengan mempesonanya berpasang-pasangan dikala lembayung senja tengah memancarkan rona kemerahannya dikala petang telah dengan rela melepaskan siang dan hendak menyongsong gembira sang senja yang akan sebentar lagi datang menjelang..

Merpati-merpati itu hinggap dan singgah di gedung-gedung tua yang lusuh yang sudah tak terawat lagi dimakan zaman karena ditinggal pergi si empunya rumah yang merasa sudah tidak kerasan lagi melawan dinginnya rangkulan dan cengkeraman angin malam yang masuk dari lorong-lorong dari bilik-bilik rumah yang atapnya sangatlah menjulang dibuat pada masa keemasan penjajahan..

Merpati-merpati itu bercengkerama dan saling melepasakan pandangan manja kepada pasangan lawan jenis mereka. merpati jantan berbulukan abu-abu dengan leher, sayap dan ekor yang bercorakkan kehitaman yang sangat memancarkan aura maskulinitas, keperkasaan dan keberwibawaan seorang pejantan, mematuk-matuk kepala sang betina yang bermahkotakan bulu-bulu putih bersih dan bercahaya terang melambangkan kesucian dan kejernihan..

Sinar sang mentari petang yang memerah jingga mulai menyapu daratan dan dataran yang ada disekitarnya membuat suasana yang sangat romantis dan penuh dengan kehangatan yang membuat pula merpati-merpati itu memancarkan getar-getar kasih sayang nan tulus ikhlas dari lubuk sanubari terdalam mereka..

Merpati adalah makhluk perlambang ketulusan cinta yang penuh dengan kesetiaan hingga mautlah yang akan memisahkan..

Senjapun mulai menampakkan batang hidungnya, merpati-merpati itu pun mulai bergegas mengepakkan sayap-sayap kebahagiaan mereka menuju altar-altar dan istana-istana cinta yang mereka bangun dengan semangat kebersamaan dalam menjalani sebuah komitmen..

Pada masa musim kawin tiba, merpati jantan akan dengan setia mencari nafkah buat pasangan dan buah cinta mereka yang segera datang, sembari menjaga sangkar mereka dari segala ancaman dan bahaya dunia luar. sedangkan sang betina akan dengan telaten mengerami telurnya hingga menetas dan menyapih anak yang masih belum berdaya itu dengan berjuta cinta dan kasih sayang..

Sungguh sebuah plot kehidupan yang penuh romansa dan sangat mengagumkan dan patut dijadikan suri tauladan dalam kehidupan bagi setiap makhluk yang memiliki cinta..

Belajarlah dari merpati-merpati itu dan tanamkanlah pula setiap romansa-romansa itu dalam setiap aspek kehidupan kita sebagai manusia biasa..
(copas dari sebuah page...)


laki2 sejati...


jika aku sudah memilih dirimu,berarti aku tidak akan mengecewakan mu,karena itu sama saja dengan mengecewakan diriku sendiri...itu adalah janji seorang laki-laki,jika laki2 sudah berjanji maka dia kan berusaha untuk mewujud kan nya..karena laki2 itu satu ucapan satu perbuatan,itulah laki2 sejati..
(copas dari sebuah page..)


05052010...


pagi membangunkan aku.. desir angin mengirimkan jutaan selaksa perih saat mataku terbuka. embun masih diam di ujung daun di pepohonan. aku beranjak dari tempat tidurku.. udara pagi dari jendela yang kubuka serta merta membawa ingatanku padamu.. bulan setengah terlihat begitu suram di langit.. dengan cahayanya yang redup kembali menghempaskan aku ke ruang tak berbatas dalam anganku..

5 mei 2010... aku ingat pasti hari ini dari kemarin, bahkan dari minggu atau malah bulan yang lalu.. hari ini tetap akan datang dan terlewati juga, walau dengan pedih yang meremuk redamkan asaku.. air mata pertama berlinang saat aku berdiri di depan kaca di kamar mandiku.. begitu lama kucoba menghilangkan rasa ini, rasa yang kerap datang menyesakkan dadaku, membuat aku lemah dan tak berdaya. namun sampai saat ini tetap tak bisa kutepiskan.. aku terisak dan sempat tersedu saat keluar dari kamar mandi.. dalam desahan lirih nafasku masih sempat bibirku mengucapkan namamu...

hari ini kucoba kuatkan hatiku, membuka email-email yang pernah kamu kirim.. padahal berbulan2 tak pernah sanggup kubuka, karena sebelum login selalu digagalkan oleh deru deramnya galau yang bagai menusuk jantungku.. hari ini.. ternyata aku bisa.. aku sanggup..namun walau sekuat tenaga kutahan tetap air mata ini tak bisa terbendung.. dengan air mata berlinang kubaca semua tulisanmu.. semua yang pernah kau ungkapkan padaku.. pahit.. itu yang kurasa saat ini.. bahkan terasa seperti sembilu yang mengiris sekujur tubuhku...

dengan air mata yang masih berderai, kubaca setiap kata demi kata... sungguh sampai saat ini aku masih belum mampu untuk kehilanganmu.. sedikit pun aku tak sanggup.. segenap kenangan bersamamu hadir diruang mataku. suka duka yang pernah kita lewati dalam kebersamaan datang membayang seakan nyata di hadapanku.. oh Tuhan... begitu lekat perasaanku padamu.. hingga sedetik pun aku tak pernah bisa untuk melupakanmu..

hari ini ulang tahunmu.. selamat ulang tahun ya.. semoga segenap kebahagiaan akan selalu tercurah dan senantiasa dilimpahkan oleh Allah kepadamu.. walau tak bisa bersama, yakinlah, jiwa ini selalu ada di dekatmu.. sampai kapan pun kamu tetap "Sang Penguasa Hatiku".. walau musim berganti, selama alam semesta ini masih ada, aku akan selalu mencintai, mengingat, mengenang dan merindukanmu..

mungkin benar ada yang bilang soulmate adalah belahan jiwa.. jika kita kehilangannya maka umpama kehilangan separuh jiwa.. kamu adalah soulmate-ku, kehilanganmu tak hanya seperti kehilangan separuh jiwaku, namun serasa seluruh jiwaku telah sirna..

saat ini... hanya maaf dan do'a yang bisa kuucap di setiap tarikan nafasku, maaf atas segala luka yang pernah kuperbuat padamu, maaf atas air matamu yang mungkin pernah tertumpah karenaku, maaf atas kesedihan yang pernah kamu rasa bersamaku.. dan do'a semoga tak ada lagi tangis yang mewarnai hari-harimu, semoga kamu dapat menemukan kebahagiaan yang kamu cari di sana.....

di sini... kenangan indah bersamamu kan selalu hidup dan abadi di hatiku.. sampai kapan pun.. tak akan pernah namamu bisa terhapus.. aku bahagia bisa mengenalmu, aku bahagia kamu pernah masuk ke dalam kehidupanku, menggoreskan berjuta kenangan, mengukir jutaan kisah di masa laluku...

harapku... semoga kita bisa bersama lagi...
walau di kehidupan yang lain........

happy birthday to you.....
miss you everytime...

..FH..
(sebuah cerita...)



mendung hati.....


mendung kali ini menggoreskan gurat kecemasan dalam hatiku, meretas sepi.. membungkam diam dari semalam.. mentari enggan keluar dari persembunyiannya, padahal aku berteriak memanggilnya.. awan hitam menghambur baur, menggelayuti angin di semilir pelukannya.. mencoba merayap menapaki rasa di tengah deru yang terus mendera.. lemah.. dari tempat ku berpijak.. kutaburkan asa, dalam gemulai jemari yang rapuh dan langkah yang kerap tertatih...

05022010/13:30
(sebuah cerita...)


renungan...


Di saat kamu ingin melepaskan seseorang, ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya. Di saat kamu mulai tidak mencintainya, ingatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya. Di saat kamu ingin menduakannya, bayangkah jika dia selalu setia. Saat kamu ingin membohonginya, ingatlah disaat dia jujur padamu. Maka kamu akan merasakan artinya dia untukmu.

copas dari FBnya Mugiwara Luffy (puyuak@kaskus)



silent......


hari ini, aku bagai seekor singa dengan amarah yang memuncak, namun terhadang dan diredam oleh rasa sakit teramat menusuk.. sehingga sang singa hanya mampu terdiam membisu, sambil sesekali merintih menahan perih yang menggelutinya.... :((



menunggumu.....


masih terdiam....
dibawah bintang
dalam sunyi yang berpaut
di tangis malam
dalam jeritan yang tertahan
mengukir selaksa doa
membasuh luka dalam dimensi kecewa
deru angin menjarah hampaku
leburkan pilu di penghujung sendu malamku


:((



Di penghujung malam.....


Saat sepiku sendiri
Kubawa tangisku ke dalam mimpi
Tetesan air mataku menyibak lara
Yang menuai sesak di dada
Di gelap malam
Embun tertidur pulas di peraduannya
Namun aku masih terjaga
Harap yang tersisa
Melayang di ujung semu kerlipan bintang
Terhempas meski tak sepenuhnya kandas
Angan yang mengukir sesaat bayangmu
Tinggalkan garis wajahmu di pelupuk mataku
Dengan setia ia menemaniku
Membelaiku hingga fajar yang menjelang


<1stL>



Missing you.....


Sepimu menusuk saat hati gundah terdiam
Sunyimu menghujam kala rasa menatap terpana
Lengang bagai angin tak berujud
Gelap di angan tak berawan
Berpelangi muram sambut desah nafas yang tertahan
Digiring ombak di ujung senja
Terhadang gunung di kaki langit
Sunyi, sepi, diam tanpa suara
Merayap di ranting waktu
Menari pada harap yang jauh melangkah
Menimbun asa di sudut hati
Bawa rapuh kedalam tangis
Hadirkan bayang gelap
Merambat ketepian mimpi
Gerimis yang turun diam-diam
Membasuh rindu yang kian menikam di sepanjang penantianku


Masih di sini, menanti dan berharap 'tuk bisa bersamamu lagi.....
<1stL>



Di bayang kenangan........


Terpaku aku menatap waktu yang sendu berlalu
Terdiam
Terpana pada hari yang menumpahkan bias rindu
Perlahan
Bagai angin yang berlalu menjauh
Terbangkan embun yang tersisa di kelopak pagi

Hatiku hampa
Terusik bayang ribuan kenangan
Yang datang kerap hempaskanku dalam sepi
Menghujam perih langkah kecilku tertatih

Di ambang mimpi
Galau masih menyelimuti rasa
Menyayat sudut hati yang layu tersimpuh
Menebarkan serpihan angan saat ku terjatuh


<1stL>



Tentangmu.....


Larik-larik angin menebar embun, merayap dalam malam yang makin kelam.. terpaku... sendiri... menimang harap dengan bimbang yang meragu, enggan hatiku untuk terlelap, seribu cerita masih berkecamuk, satu impian yang menepiskan rasa, kubawa dan kupeluk, ke alam mimpi dalam tidurku yang masih kerap terjaga, oleh hadirnya bayangmu.....






Galau.....


Di luar hujan mulai mereda, menyisakan bulir-bulir dingin yang merajam jantungku..
Hatiku resah, gelisah tak menentu, bibirku kaku, lidahku kelu, tak ada kata yang mampu terucap...
Bahkan jemariku pun tak sanggup menuliskan apa-apa.....



Menanti dirimu.....


Hatiku resah.... Di sini aku menantikanmu..... Sendiri menunggu dirimu.....
Kapan kamu online?????
hihihi........


Yang tak terlupakan.....


Ribuan waktu mengalir deras bersama langkahku, semenjak tak lagi bersamamu, kemarau, hujan, purnama, datang dan pergi. Kehampaan bergelut di sepanjang hariku. Selama itu aku masih tetap menggenggam erat asa akan cinta yang dulu kupersembahkan untukmu. Walau musim terus berubah, meski keadaan tak lagi sama, namun getaran-getaran itu masih abadi dihatiku.
Cinta pertama, ya, cinta seperti itu yang sampai kini masih bersemi di relung hatiku, cinta yang sempat hilang dan kini hadir kembali, menggoreskan beragam rasa, suka, duka, perih, luka, bahagia.
Kusadari saat ini, untuk bisa memilikimu rasanya itu tak mungkin lagi, namun rasaku mengalahkan akalku, bahkan logika pun tak mampu membendungnya. Aku tahu apa yang kurasa sangatlah tidak wajar, tapi hasratku menolak mentah-mentah semua alasan itu.
Sempat terpikir olehku bahwa semua ini adalah takdirNya, berarti inilah jalan yang harus kutempuh. Aku sungguh tak sanggup menepiskan rasa yang terus bergelora dan berkecamuk di batinku.
Dalam malam yang mulai menanjak, bait-bait do’a masih kuucap, semoga suatu saat nanti cinta kita ‘kan bisa bersatu kembali.....





perasaanku padamu....


ada getar yang tak menentu saat aku tatap matamu...
ada rasa yang tak biasa saat kusebut namamu...
namun ada goresan luka saat kuingat kau telah bersamanya...
sungguh... aku masih sangat mencintaimu.. hingga detik ini.....


1stL.....



masih dalam kegelapan....


aku tengah berdiri, di retaknya bumi.. gunung mengaum laksana seribu singa yang kelaparan, menggertakan gigi taringnya, dunia hancur lebur, tenggelam dalam lautan waktu yang letih, karena renta yang menggelayuti langkahnya.. udara yang berdesir mengepakkan sayapnya yang patah, terluka karena zaman, yang kelam dalam musim yang enggan berganti....



andai kau tahu....


andai kau tahu.. sakitnya aku saat kau ucap kata kau ingin menjauh..
andai kau tahu.. pilunya hatiku ketika lantunan nada bicaramu seakan menepiskanku ke sudut tersepi di dunia ini..
andai kau tahu.. hancurnya batinku kala aku harus bohong padamu tentang apa yang sebenarnya kurasa..
andai kau tahu.. remuk redamnya rasaku saat aku sembunyikan perasaanku yang sesungguhnya dibalik rasa amarahku........
[+]Baca Selengkapnya.... "Inspirasi......."
Sayu.. Terkulai..
Letih menggurat hampa tak berkesudahan..
Hilang sirna raut rona dalam cerita..
Bertahan tak termakan kelam.
Hati merengkuh harap dalam hiba ia meronta..
Merintih...

Terpaku dua tiga dengan puluhan kali meratap..
Tapi jiwa kerap membelasah renta hari tak kunjung berganti..
Terkikis sudah dalam puing-puing asa tak berujung..
Lalu terhempas tertepis...

Udara malam meniupkan bongkahan sesal..
Dengan gumpalan nafsu serakah..
Berlari sekali tak berhenti..
Memapah debu jalan mengurung gelisah membatu..
Beku..

Tangis deras air mata berlinang jatuh berderai..
Lara mendekap..
Memeluk erat mencakar dan mencabik..
Mengoyak rasa dalam detik yang berteriak pilu..
Sunyi.. Senyap..
Aku benci semua ini..
Aku bosan..
Aku ingin pergi.....


[noey](mencari ujung sebuah perjalanan.....)
[+]Baca Selengkapnya.... "Ingin Pergi........"

Tentang blog Ini

scanndherz.blogspot.com




Mengenai Saya

hidup adalah proyek yang kau kerjakan sendiri, bagus atau tidaknya proyekmu itulah hasil yang akan kau nikmati nanti........

Pengikut

Go Green....

LET'S PRESERVE THE GREEN EARTH

Pencarian

Labels