langkah kecilmu menghentakkan hatiku
dari pelataran tempat aku terpaku
masih terpikir olehku bagaimana aku mengeluh tentang hariku
yang ternyata tak secuil tak seujung kuku
dengan apa yang tengah kau jalani
tak seharusnya kau di sini
karena anak seusiamu pasti masih di pelukan manja ibunya
dengan angkuh tanpa berpikir panjang meminta apa saja,
yang diinginkannya..
mungkinkah nasib memang tak adil padamu?
saat anak lain sebayamu tengah asyik bermain
dengan boneka baru,
yang dibelikan ayahnya kemarin sore di toko mainan
sementara kau harus bertelanjang kaki di sini
dengan berharap sedikit iba dan belas kasih dari orang yang lalu lalang
apakah terpikir oleh mereka apa yang kau makan untuk sarapan tadi pagi?
atau sampai saat ini perutmu belum terisi sama sekali?

oh Tuhan..
tidakkah ia punya orang tua atau kerabat?
atau memang ia harus ikut menanggung beban dari kerasnya kehidupan?
tidak.. kurasa tidak untuk bocah seumur dia!
kulihat matamu nanar saat berdiri di depan warung makanan
sejenak terpancar senyum kecilmu..
tulus tanpa noda..
mungkin kau tengah membayangkan
kau sedang bersama mereka
yang menikmati lezatnya makanan

aku terhenyak dengan kenyataan..
dunia ternyata begitu ganas
aku hanya bisa berharap
Tuhan menyimpan kebahagiaan untukmu
tentang mimpi kecilmu
meski kau belum sepenuhnya mengerti
aku rasa aku terlalu egois
yang masih mengeluh tanpa bisa bersyukur
atau selama ini aku buta karena yang kutahu hanya nasibku sendiri

kepada perempuan cilik
seorang pengemis kecil
aku berharap Tuhan tak kan menghapus senyum dari bibirmu
meski pahit dan getir hidup menjarah takdirmu
kau tak tahu apa yang kau jalani
kau belum mampu mengerti rumitnya kehidupan ini
apalagi untuk berjuang menghadapinya sendiri
karena tak sepantasnya kau berada di sini



Pasar Arjowinangun
Wed-010511-09:27