Tidurlah Malam...


selamat tidur malam...
lelaplah dalam pangkuan embun, dingin dan hujan.
karena bumi masih terlalu hampa untukmu.
sedangkan langit tak lagi mendengar jerit rintihmu.
kuburkan saja tangis dan laramu dalam salju yang turun kemarin.
seakan harimu hanya renta dengan sesal karena waktumu tak pernah kembali...
tidur... tidurlah lelap
jangan hiraukan angin yang menelusup perlahan
dari kaku musim ke jendela yang basah
tidur.. tidurlah panjang dalam sepimu
karena hanya mimpi yang bisa kau temui
bahkan bisikan malam pun tak sudi mengusap air matamu
hanya malaikat maut terpaku di pintu
menanti hendak mengetuk
tapi masih menunggu sampai waktumu pun tiba
dan kau tak kuasa menolaknya...


Sat-02262011-01:20




Entahlah...


nelangsa..
getir juga lara
seperti hujan tertumpah
sanggupkah kita menahannya?
ya, mungkin memang begitu..
karena kita hanyalah selaksa perih,
dan debu,
dan hanya air mata, bahkan luka yang tak jua mengering...
katakanlah itu, katakan begitu pada malam,
karena kau lah cuma, yang kurasa tahu deritaku..
jika kau pun tak mengerti...
entahlah...

Mon-02072011-17:55




Pagi Beku..


oo.. inikah hujan?
atau hanya basah
dari tubuh yang berpeluh
dalam dingin karena musim masih juga keruh
dan beku sia-sia yang tak kunjung pula cair
rinai menari melabuhkan sayapnya di ranting-ranting pinus
di balik galau yang tak sanggup kuhalau
dentang pagi buta meyeret hariku dari kelam mimpiku
dan aku tak bergerak..


Thu-02032011-04:48
pagi yang dingin..




Unknown..


kau yang selalu menantiku di senja hari... kau yang selalu menantiku di sepanjang koridor dermaga cintamu.. kau yang selalu menantiku di sepanjang jalan kenangan... dan sepanjang waktu.. mampukah ku hapus semua kenangan indah bersama dalam kisah cinta kita??? mampukah kuhalau debar debar halus di hati ini??? dan apakah aku mampu menutup tabir asmara kita??? rasanya aku tak mampu karena kenangan indah sepanjang perjalanan cinta di antara kita terlalu indah dan terkesan.. percayalah aku akan selalu setia dalam jiwa damaimu.....

:repost :D



Sebuah Catatan Tentang Masa Lalu


Dulu, aku pernah mencintai kamu, yang kemudian akhirnya kamu lebih memilih pergi bersama laki-laki lain yang punya mobil, rumah, dan harta yang berlimpah. Tak apa, aku bisa terima, karena pada kenyataanya mencintai memang tak selalu bisa memiliki. Kamu meninggalkan aku dengan beralasan bahwa kamu lebih memilih orang yang punya banyak materi untuk masa depan kamu, dan kamu anggap hal seperti itu “realistis” untuk zaman sekarang. Karena memang tak kupungkiri, tanpa materi manusia juga akan kesulitan untuk hidup. Tapi bagiku alasan kamu tetap “materialistis”. Karena yang pasti pada saat itu kondisi penghasilanku bahkan lebih dari cukup untuk menghidupi 1 orang istri dan 2 orang anak, bukankah itu sudah memenuhi kebutuhan untuk sebuah keluarga dalam rumah tangga? Kalau memang iya kamu berniat ingin hidup bersamaku. Tapi sekali lagi, tak apa, memang itu sudah menjadi jalan takdir kita. Lagi pula aku bersyukur tak bersamamu lagi. Itu lebih baik. Dan juga, aku tahu bahwa calon suamimu, laki-laki yang kamu pilih itu menderita cacat setelah mengalami kecelakaan mobil bersama kekasihnya yang lain. Dia selingkuh… Tapi yakinlah, meski kau pernah membuatku terluka, namun aku tak pernah mendo’akanmu kecuali yang baik-baik. Aku tak pernah berharap kamu mendapatkan karma dari apa yang telah kamu lakukan padaku, apalagi sampai meminta agar Tuhan membalaskan sakit hatiku. Tak pernah, karena aku hanya ingin melihat kamu bahagia, di manapun dan dengan siapapun kamu berada.
Entah kamu sadar saat itu bahwa pilihan kamu ternyata salah. Kamu memohon untuk kembali padaku, tapi aku sudah tidak bisa menerimamu lagi, meski aku yakin aku mencintaimu. Tapi untuk memilikimu, untuk hidup bersamamu, rasanya tak mungkin bagiku, apalagi setelah aku tahu bagaimana kamu yang sesungguhnya. Hidup ini adalah pilihan, dan aku telah memilih untuk tak bersamamu. Ingat, yang baik menurut kita belum tentu juga baik buat kita. Hanya Tuhan Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.
Terkadang aku kasihan pada kalian berdua. Tak pernah mengenal dan mengerti bagaimana ketulusan cinta yang sesungguhnya. Bagi kalian cinta mungkin hanya sebatas perasaan suka atau menyukai sesuatu yang memberi keuntungan buat kalian, dan dengan mudah mencampakkan setelah tak lagi menyukainya. Tapi tidak buatku, bagiku mencintai seseorang adalah sebuah komitmen, sebuah konsistensi dan konsekuensi untuk menyukai, menyayangi, melindungi, serta memberikan perhatian dengan segenap perasaan tanpa terikat oleh keadaan, bisa mengerti dan menerima apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya, tak peduli seperti apapun keadaannya. Sulit memang, tapi itulah hakikat cinta yang sesungguhnya. Aku hanya bisa berharap kamu menemukan jodoh yang terbaik buatmu. Orang yang dengan tulus dan ikhlas mencintai dan menyayangi kamu. Orang yang mampu memberikan kedamaian dan kebahagian dalam hidupmu. Terkadang rasanya aku juga ingin tahu bagaimana kabarmu saat ini…
Buat kaum hawa yang mungkin sempat membaca tulisanku ini, ingat, mencintai bukanlah sebuah pemikiran, melainkan sebuah perasaan. Pemikiran berkaitan erat dengan akal atau otak, sementara perasaan berhubungan dengan hati dan nurani. Jika harus mencintai dengan lebih mengedepankan akal atau otak, maka orang pasti akan berpikir ribuan kali untuk mencintai sesuatu. Cinta adalah sebuah perasaan yang sulit ditembus oleh akal, logika dan pemikiran manusia. Hal itulah yang menyebabkan cinta kadang menjadi sesuatu tak wajar atau bahkan mustahil. Tapi, memang begitulah cinta yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Jika kalian berniat ingin mencari pasangan hidup yang bisa memberikan kebahagian hidup di masa depan, maka materi bukanlah satu-satunya hal yang paling penting kalian pikirkan, karena kebahagian tak hanya datang dari materi. Tak sedikit pasangan yang hidup sederhana, namun benar-benar merasakan kebahagiaan dalam rumah tangganya. Dan banyak juga pasangan suami istri yang kaya raya, memiliki harta yang berlimpah, tapi tak merasakan kebahagiaan dan kedamaian, bahkan tak pernah merasakan ketenangan dalam hidupnya. Sekali lagi, harta bukanlah jaminan, dan materi tak akan pernah bisa membeli sebuah kebahagiaan. Bertanggung jawab, tulus dan ikhlas dalam menyayangi, itulah sebenarnya kriteria pokok suami idaman bagi kaum hawa.
Harta dan ketampanan adalah sesuatu yang berbentuk, ingat, sesuatu yang memiliki bentuk suatu saat pasti akan busuk, hancur, ataupun musnah. Tapi tidak dengan ketulusan. Ketulusan tak memiliki bentuk, ia hanya dapat dirasakan. Jadi, jika kalian para kaum hawa saat ini mempunyai pasangan yang benar-benar tulus mencintai dengan sepenuh hati, maka itu adalah modal utama untuk hidup bersama. Karena selama masih ada kemauan untuk berusaha maka rezeki itu akan selalu ada diturunkan oleh Sang Maha Pencipta. Ingat, Tuhan tak pernah memberikan nafas dan kehidupan kepada makhluk di dunia ini tanpa memelihara dan memberinya rezeki, asalkan memiliki kemauan dan kesungguhan untuk berusaha.
Seseorang akan menjadi lebih kuat saat ia melindungi orang yang dicintainya, begitu juga dengan seorang suami yang bertanggung jawab dalam mencari nafkah untuk keluarganya.
Keberhasilan datang dari kemauan dan kesungguhan dalam berusaha. Belum pernah sejarah mencatat seorang pemimpi yang hanya berdiam diri tanpa mau berusaha yang kemudian berhasil. Kalau memang kendala utamanya adalah materi, maka kemauan dan kesungguhan dalam berusaha adalah jalan keluarnya. Berikhtiar, berdo’a dan bertawakal kepada Sang Maha Pencipta adalah kuncinya. Kesuksesan yang didapat dari kerja keras adalah merupakan sebuah perjuangan.
Hidup adalah sebuah perjalanan menuju suatu tujuan, pilihan kita sendirilah yang menentukan apa dan jalan mana yang hendak kita tuju.
(scanndherz)



Ungkapan Rindu..


aku hanya bisa tersedu
dalam hati..
menangis tanpa air mata..
saat aku benar-benar rindu kamu...
rindu semua tentangmu..
aku rindu kamu..
aku benar-benar rindu..
aku rindu.. sungguh sangat rindu..
rindu.. rindu.. rindu..
bahkan, rindu ini seperti ingin membunuhku..
seakan ia mencabut perlahan nyawa di tubuhku..

Tuhan..
andaikan hanya maut yang mampu membuatku kembali bersamanya
aku rela ia menjemputku
agar terobat segenap rindu ini
Tuhan..
dengan linangan air mata aku berdo'a
walau rasanya tak pantas aku meminta
dengan kuasa-Mu atas seluruh hidup dan matiku
bagaimana pun dan dengan cara apapun juga
aku ikhlas, asal aku bisa memeluk dan mendekapnya
melihat sebuah senyuman manis dibibirnya...
meski hanya sekejap..


Fri-012111-20:30
"di tengah rindu yang menghancur leburkan dan meluluh lantahkan segenap ruang hatiku...'




Entahlah...


entahlah..
harus kukatakan apa pada malam
saat ia tiba aku masih bergelimang sepi
waktu merengut ketika kubiarkan saja berlalu
sementara kita tak berbicara
langit-langit bahkan tertawa
dan kita
dengan mulut kaku masih tanpa suara
hanya amarah
datang dengan selaksa badai
menderu, memecah dan meretas
di atas sunyi yang kita pijak
jawab tanyaku
dari mana mesti kumulai?
kemana harus kucari?
damai itu..
terasa sungguh jauh..
teramat jauh..


Thu-122310-21:10
enough, let's end up here.. i'm tired..




Yakinlah.. Tak Hanya Kau..


dan kau tahu ketika perih itu datang
bahwa ia membelasahku dengan buas
umpama seribu nestapa
andai kau mengerti, aku juga menangis
karena tak hanya kau, aku teraniaya juga di sini
hanya saja cara kita menikmati sakit ini tak sama
sepanjang waktu antara apa yang terjadi
dan segala yang ditelusuri telapak kaki kita
semua membekas di hatiku
terlalu dalam kau pahat cerita itu di sana
aku sendiri kini memetik kenangan-kenangan dalam kesunyian
terlanjur beku dalam salju seribu malam
ah.. rasaku makin tercabik-cabik
manakala bayangmu singgah lagi diperaduan hatiku..



Sat-010811-01:20




Hilang


hari seakan tak beranjak
dan aku masih saja seperti ini
berdiri tanpa kaki
aku bahkan tak berbayang
seolah aku tak ada
melayang..
hampa di sela-sela udara
di hempasan angin malam
dan nyaris sirna
sementara..
mungkin seperti embun,
hilang..
aku hilang..
dan tak berujud lagi...





Cemara..


masih remang bayang ketika senja itu datang
cemara-cemara di sana seperti tertegun
terlerai dalam angin yang membawanya pulang
dalam kesendiriannya ia tetap bertahan
bukan menanti musim yang tak kunjung kembali
ataupun berharap rinai dengan mata yang linang
tapi keluh karena langkahnya tersimpuh
tak sanggup berlari
dan mati...


Mon-121310-08:27




Kau Tak Lagi Disini


jika memilih
aku tak inginkan kau pergi
seperti yang terjadi
pupus ku dalam sepi
ketika hari dan dentingnya tak kembali
jauh..
sangat jauh untuk kau bisa berlari
namun terdengar juga dari sini
tawa manjamu dalam derai hujan kali ini
tapi kau tak berujud abadi
aku bercermin pada pelangi
mencari celah dalam liku batasku batasmu...

Thu-121610-19:50




Persimpangan Semu..


tanpa kusadar musim ternyata berganti
langit di sini tak secerah dulu
tertegun kini
aku di persimpangan semu
kupilih jalanku
sedianya aku berbenah
luka dan asa kupendam sudah
sungguh..
tak ada yang salah
kita berdiri atas kebenaran masing-masing
sendiri-sendiri
titik yang kita tuju terlalu jauh
dari dimensi pikiran kita yang berbeda
aku dan kamu
bertahan terhadap sudut pandang pribadi
dalam keyakinan
entah sampai kapan...


Sat-121810-18:10
"andai aku melangkah, terlalu jauh tangis dan maafmu untuk bisa kudengar lagi...
kumohon, sadarilah sebelum aku benar-benar pergi..."




Terlanjur Hampa...


bagaimana aku harus menjejalkan letih ini?
dan hari tak berganti sementara luka masih kusimpan di sini?
ah.. batinku terkoyak, dicabik rindu yang kau titipkan pada sepi
terlanjur hampa..
pudar angin..
dan embun..
dan debu di daun kering
redup..
di atas sana, bulan masih enggan bernyanyi...



Mon-1212010-23:15
Pacitan dalam sepi malam..