Malam mulai larut, dalam temaram cahaya aku masih terpaku, menatap udara yang turun membawa embun, angin lalu lalang di hadapanku, seakan menerjang apa saja yang dilewatinya, melindas, membawanya jauh kehamparan bintang, dalam pudar di kerlipnya yang nyaris sirna. Ah.... nuraniku menggeliat, andai bisa mungkin ia akan menggelepar, berontak, dan berlari, menjauh dari semua yang membelenggunya....

Beberapa menit lagi tengah malam akan menjelang, jangkrik yang senantiasa memainkan melodi sedari tadi tak henti-hentinya mengoceh kepadaku, kini ia menatapku dengan bengis, "kau tak pernah berbuat! kau hanya berpikir!!" bentaknya. Aku terkejut, tersentak dan menyadari, bahwa selama ini aku hanya duduk terdiam di dalam sini, aku tak pernah benar-benar keluar, bahkan untuk menatap rembulan pun aku hanya memalingkan wajahku ke arah jendela kaca. Burung malam pun berteriak, "aku di luar sini! terbang kemana pun aku suka, aku lakukan apa yang aku inginkan..!". Tidak kah kau ingin keluar dari tempatmu dan menemukan apa yang selama ini kau cari..??" tanyanya kepadaku....

"Lantas aku harus bagai mana??". Kata-kata itu yang terlontar pertama kali dari mulutku dengan suara serak, parau karena selama ini aku hanya bergumam. Aku berdiri di depan pintu, memandang malam yang tengah bergulir, serabut mimpi yang mulai membayang menggodaku dengan lirih, ia memberi 2 pilihan, pergi bersamanya atau ia takkan pernah lagi datang kepadaku.

Masih dalam terdiam, aku melangkah perlahan, mencoba menapaki dingin yang mulai menyebar, merayap di dedaunan kering, di rumput yang mulai layu.. Angin pun datang lagi, dengan rombongannya yang tergesa-gesa, bertanya sembari menggoyangkan ranting kering di pinggir jalan, "tahukah kau apa yang tengah kau tuju?".

Aku menghela nafas panjang, kukumpulkan asaku yang tercerai berai, dalam harap yang masih berbinar redup kutata kembali impian itu, kucoba mengingat kembali mimpi apa yang selama ini pernah kualami.. Baiklah.. aku akan memulainya sekarang.. langkahku masih gontai namun semangatku baru menyala, kepak sayapku kukibarkan, debu yang selama ini menempel luruh sudah, walau getir namun mulai saat ini.. aku akan mencarimu, di pagi buta, di biru langit, di mentari pagi, ke tepian hari, ke ujung senja, bahkan di gulitanya malam, aku akan terus mencarimu, sampai tatapanku beku, hingga nafas dan detak jantung di tubuhku terhenti, untuk selamanya.... (by : scanndherz)